Dalam hidup, semangat dan penyesalan adalah 2 hal yang bisa muncul kapan saja. Ketika kamu merasa hidup mendukung semua upayamu, semangat itu akan secara tidak langsung muncul dalam dirimu. Setiap hari kamu membuka mata, ada semangat yang menerangi jalan hidupmu.

Lalu bagaimana ketika kamu merasa salah langkah dalam hidup? Tentunya, akan ada penyesalan yang mendalam yang kamu rasakan. Untuk itu, sebelum terlambat, kamu perlu mengerti hal apa saja yang nantinya kamu sesali ketika tua nanti.

1. Takut Perubahan

Banyak orang di masa mudanya takut akan perubahan. Mereka merasa aman untuk selalu berada di zona aman mereka. Tentu, perubahan bisa menjadi sesuatu yang mengerikan, tapi kamu tidak boleh berhenti berubah dalam kehidupan indahmu. Selalu explore hal baru sehingga ada kata kata indah lain mengenai hidupmu.

2. Tidak Belajar Bahasa Lain

Belajar bahasa baru selain bahasa yang kamu bisa kuasai bisa menjadi hal yang akan kamu sesali nantinya. Tak hanya menghambat dirimu berkembang, kamu juga menghambat dirimu untuk mengetahui budaya lain melalui bahasa yang kamu pelajari. Dengan bahasa itu, pengetahuan dan wawasanmu tentu akan semakin bertambah.

3. Bertahan Pada Hubungan Yang Buruk

Dalam hidup, cinta adalah sesuatu yang semua orang akan merasakannya. Hal ini merupakan hal yang baik, tapi tidak akan baik ketika hubungan yang dijalani tidak lagi didasar dengan kata kata cinta sesungguhnya. Sebelum kamu menyesalinya, pergilah dari hubungan yang buruk ketika kamu sudah menyadarinya.

4. Traveling Selagi Masih Sempat

Walaupun traveling sudah banyak dilakukan orang, banyak juga yang masih enggan traveling dan menjelajahi dunia. Mereka enggan menghabiskan uang yang mereka punya hanya untuk traveling. Mereka terlalu berfokus pada materi, bukan pada kepuasan saat traveling. Orang semacam ini perlu diajari bagaimana caranya traveling sebelum terlambat! Setuju?

5. Jarang Bahkan Tidak Pernah Berolahraga

Tentunya sudah jelas bahwa olah raga menjadikan badan kamu lebih bugar dan lebih sehat dari biasanya. Sayangnya, karena alasan kesibukan pekerjaan atau hal lainnya, banyak orang yang mengorbankan dirinya untuk tidak berolah raga. Alhasil, setelah tua, banyak penyakit yang menghinggapi dirinya.

Untuk kamu, sebelum terlambat, kamu perlu berolahraga, walaupun 1 kali seminggu. Dan buat yang merokok tentunya harus mencari cara berhenti merokok yang baik dan memulainya.

6. Bertahan Pada Pekerjaan Yang Tidak Kamu Suka

Sudah jelas bahwa kamu harus bekerja untuk membiayai semua kebutuhan hidup yang ada, namun tak berarti bahwa kamu mengorbankan dirimu dengan bertahan pada pekerjaan yang kamu tidak suka. Ketika kamu bermimpi bekerja yang sesuai dengan passion kamu, lakukanlah selagi sempat! Jangan sampai kamu terlambat untuk resign sehingga mimpimu tertutup!

7. Mementingkan Mimpi Orang Lain

Jika kamu bekerja keras saat ini, itu adalah hal yang bagus dan harus terus dibudidayakan. Tapi, jangan jadikan pekerjaan itu penghambat mimpimu. Jadikanlah pekerjaan itu sebagai pengalaman untuk kamu melangkah menuju mimpi tersebut. Hanya berfokus pada pekerjaan sekarang artinya kamu hanya berfokus pada mimpi orang lain, bukan mimpimu.

8. Terlalu Banyak Bekerja

Bekerja keras merupakan hal baik yang harus terus dikembangkan, namun jangan jadikan kerja keras itu sebuah tembok antara kamu dan orang yang kamu sayang. Ketika ada hari libur, jangan habiskan dengan bekerja, tapi habiskanlah dengan bersama-sama dengan keluarga ataupun sahabat. Kamu akan menyesal ketika momen seperti itu terlewatkan begitu saja!

Dalam semua bentuk dunia kerja, boss atau atasan menjadi seorang pemimpin yang mengatur alur sebuah pekerjaan. Boss bisa saja menjadi seseorang yang disegani karena kebijaksanaannya, bisa juga menjadi seseorang yang dibenci karena sifatnya yang kurang friendly.

Bagaimana dengan boss di kantormu? Apakah dia merupakan sosok yang disegani atau seseorang yang dibenci karyawan? Nah, untuk kamu yang masih bingung, kamu bisa melihat beberapa tanda bos yang baik dalam sebuah perusahaan.

1. Tidak Segan Mengakui Suatu Kesalahan

Di dalam suatu pekerjaan, kesalahan adalah sesuatu yang mungkin terjadi. Seorang boss yang baik tidak akan segan untuk mengungkapkan adanya kesalahan, baik kesalahan prosedur kerja ataupun kesalahan lainnya. Selain itu, ia akan segera mengevaluasi kesalahan itu sesegera mungkin dengan tim kerjanya.

2. Apapun Pencapaiannya, Itu Penting!

Tak hanya soal kesalahan, setiap pencapaian dan progress penting yang terjadi pada projek tak lepas dari perhatian si boss. Lalu, atas pencapaian itu, ia tidak akan sungkan untuk menyampaikan kata terindahnya untuk memuji karyawan yang melakukannya. Hal ini karena si boss memiliki visi bahwa setiap progress wajib diikuti.

3. Kemampuan Karyawan itu berharga

Boss yang baik tidak hanya menjadi seorang pemimpin yang meminta seseorang melakukan sesuatu, ia juga menjadi seorang pengayom bagi para karyawannya. Oleh karena itu, orang semacam ini akan memberikan apresiasi lebih terhadap kinerja yang dilakukan karyawan. Terlebih lagi, ia akan mendorong karyawan untuk melakukannya lebih baik lagi.

4. Tutur Kata Baik & Selalu Ada

Sifat dari seorang boss jelas terlihat dari tutur katanya. Ketika ia selalu mengatakan kata kata yang penuh kebijaksanaan, kamu perlu mengapresiasi bossmu ini. Terlebih lagi, ketika ia selalu menjadi sosok yang dekat dengan karyawan dan selalu menjadi sosok pendengar yang baik bagi setiap masalah karyawannya.

5. Komunikasi Efektif

Boss yang baik tahu jelas bagaimana caranya berkomunikasi dengan efektif. Ia mengerti pemakaian kata yang tepat, tempat untuk melakukannya, dan di situasi seperti apa. Jelasnya, ia akan berusaha untuk menjadi sosok pengayom, ketimbang menjadi sosok monster yang mengerikan di kantor.

6. ‘Kita’ lebih penting daripada ‘Saya’

Ketika boss anda merupakan pemimpin yang baik dari sebuah team, dia akan selalu berpikiran bahwa setiap progress pekerjaan dilakukan oleh team. Oleh karena itu, ia akan mencoba lebih banyak menggunakan kata ‘kita’ daripada ‘saya’. Di titik ini, jelas kedewasaan seorang boss terlihat.

7. Membiarkan Karyawannya Berkembang

Kedewasaan seorang boss akan juga terlikat ketika kemampuan kerja dari seorang karyawan meningkat. Ia tidak akan lantas menjadi galau hanya karena takut kemampuan karyawanya melebihi kemampuannya. Ia justru akan menjadi optimis ketika karyawannya berkembang, yang artinya projek yang dikerjakan juga berkembang.

8. Boss Selalu Benar? No!

Untuk seorang pekerjaan yang dilakukan bersama, seorang boss akan menjadi seseorang yang terbuka akan masukan dan pendapat. Ia akan memposisikan diri dengan baik diantara team kerjanya. Ketika ia salah, ia akan mengatakan salah. Ketika ia tidak tahu, ia akan mengatakan dirinya tidak tahu.

9. Selalu Tanggap

Boss yang baik selalu mengerti bahwa dalam kehidupan ini, ia harus selalu siap akan sesuatu hal yang terjadi. Oleh karena itu, ia akan selalu tanggap akan setiap progress projek yang dilakukan teamnya, baik progress baik maupun buruk. Ketika terjadi kesalahan yang fatal, ia akan segera melakukan briefing diantara teamnya.

Satu sore, Pak Jumadi pulang ke rumah kecilnya. Di rumah, Bandi, anak satu-satunya Pak Jumadi, sudah menunggu dengan pekerjaan rumah dari sekolah yang menumpuk. Dengan senyum, Pak Jumadi membalas, “Bapak mandi dulu ya, nak”.

Selesai mandi, Pak Jumadi langsung menemani anaknya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tersebut. Ada PR IPA, Bahasa Inggris, dan matematika. Pak Jumadi paham kalau anaknya sulit mengerjakan contoh soal matematika, alhasil ia mengajarkan anaknya lagi di rumah.

Di tengah-tengah belajar, anaknya mengajak bepergian karena guru memberi tugas menulis mengenai pengalaman bepergian. Mendengar hal itu, Pak Jumadi langung berjanji bahwa mereka akan berangkat ke Jogja minggu depan.

Keesokan harinya, Pak Jumadi menghadap ke boss untuk mengajukan permohonan cuti selama 1 minggu. Ia tahu benar siapa yang akan ia hadapi dan benar saja sesuatu terjadi. “Kamu ini gimana? Cuti satu minggu? Itu waktu yang lama untuk cuti! Logika kamu kemana?”.

” Tapi ini untuk anak saya, pak. Anak saya ada tugas untuk menulis pengalaman bepergian. Saya tidak bisa membiarkan dia pergi sendiri. Saya mau menemani dia”, ujar Pak Jumadi.

“Apapun alasannya, cuti sepanjang itu tidak boleh! Kamu ini bodoh atau gimana ya?”, teriak si boss. Mendengar kata ‘bodoh’ terselip, Pak Jumadi naik pitam. “Baik, Pak. Anda boleh melarang, tapi jangan katakan saya ‘bodoh’ karena saya mengharamkan kata itu.”

Pak Jumadi langsung pergi dari hadapan boss dengan kesal. “Satu lagi, pak! Anda tidak akan pernah tahu mengenai anak-anak hingga anda mempunyai seorang anak. Itulah mungkin kenapa Tuhan masih belum memberi anda keturunan.”

Mendengar hal itu, boss tercengang dan tertegun. Jauh dalam hati, ia membenarkan apa yang dikatakan oleh Pak Jumadi.

Malam harinya, Pak Jumadi ragu-ragu untuk memberitahu bahwa ia tidak bisa cuti. Ia takut mengecewakan anaknya. “Nak, bapak mau bilang kalau…”, ucapannya terpotong. Seseorang mengetuk pintu.

Segera, Pak Jumadi membuka pintu dan melihat ada pak boss di depan pintu. Hati Pak Jumadi berdebar. Ia takut pak boss marah atas ucapannya tadi siang. “Pak Boss… aduh, saya minta maaf pak.”

“Sudah, saya yang seharusnya minta maaf. Kamu benar soal tadi siang. Saya menyadari bahwa saya terlalu keras kepada bawahan saya. Bukan kamu saja yang saya tolak untuk cuti, banyak. Ya sudahlah, saya memberikan cuti kepada kamu untuk membantu anakmu. Kamu pantas untuk mendapatkannya.”

Pak Jumadi sumringah. Ia segera menghampiri anaknya dan menyuruh anaknya untuk membereskan baju karena esok hari, mereka akan pergi ke Jogja. Tak lupa, Pak Jumadi mengucapkan terima kasih kepada Pak Boss.

Di kereta, Pak Jumadi menceritakan mengenai Pak Bossnya tersebut. “Kok bisa ya pak?”, tanya anaknya. “Ya itu kebesaran Tuhan, nak!”, ujar pak Jumadi. “Tuhan itu dekat, sedekat hati kita dengan keyakinan terhadapnya, sedekat geometri dengan bangun ruang. Ketika Tuhan mengetuk, adakah yang tidak terbuka?”

Inspirasi:

Kehidupan memang tidak bisa diprediksi. Kadang kamu bisa melakukan hal yang tidak biasa, kadang hal menakjubkan terjadi. Yang paling penting adalah Tuhan telah menjadi pengatur yang baik. Ketika logika manusia sulit mengatakan ‘saya bisa”, Tuhan dengan lantang mengatakan ‘saya bisa.’

Lakukan yang terbaik dan biarkan Tuhan menunjukkan keagungannya padamu! Bagi Tuhan, tidak ada kemustahilan. Semoga anda mampu mendapatkan inspirasi dari cerita ini dan terus berharap!

Jeff Stones, seorang pengusaha muda, baru saja memecat sekretaris terdahulu karena gaya hidup dan perilaku tidak terpuji yang ia lakukan terhadap perusahaan. Untuk membiayai perawatan dirinya, ia mengkorupsi uang perusahaan untuk dirinya sendiri.

Kemudian, Ia akan berpura-pura menjadi seorang pengemis di depan kantor. Ia juga ingin menilai sisi humanis dari setiap karyawan dan calon karyawannya.

Mengenai rencana ini, tidak ada satupun karyawan yang mengetahui hal ini, kecuali sepupunya. Ia kemudian membeli beberapa perlengkapan untuk mendukung rencananya tersebut.

Esok hari, dengan penampilan yang berbeda, ia duduk di depan kantor untuk meminta sedekah dari orang yang lewat. Ia melakukan hal ini tepat di hari interview bagi para pelamar sebagai sekretarisnya.

Walaupun keadaannya berbeda, Jeff merasakan sebuah keindahan dan kepuasan dalam hal ini karena ia bisa secara langsung memperhatikan seluruh karyawan kantornya.

Benar saja, 10 menit ia duduk di depan kantornya, satpam yang berjaga mengusir dirinya. “Kenapa? Aku hanya meminta makanan dari orang-orang”, ujar Jeff. “Tidak bisa, kamu meresahkan! Jika mau makan, kenapa tidak makan di tempat sampah?”, ujar si satpam.

Jeff mencoba bersabar sambil ia pindah tempat. Ia kemudian melihat 4 orang karyawannya sedang asik bergosip di sebuah cafe dekat kantor. Jeff menghampiri mereka dan berkata,”Kenapa kalian asik sekali menggosip teman kalian?”. “Bukan urusanmu!”, ujar salah satu dari mereka.

“Lalu, bukankah ini jam masuk kerja? Kenapa kalian masih disini?”, ujar Jeff. “Itu bukan urusanmu, pengemis! Pergilah dan cari dimana makananmu!”

Jeff masih bersabar. Selama 2 jam ia mengitari kantor, ia mendapati banyak karyawannya yang tidak berperilaku baik. Tak hanya karyawan, calon karyawanpun tak juga berlaku baik. Hanya satu, Jessie, yang memukau dirinya. Disaat orang lain mengusir dan menyuruhnya pergi, Jessie memberi Jeff makanan.

Satu kata kata indah yang terlontar dari mulut Jessie adalah “makanan ini dari bumi dan untuk semua manusia di bumi”. Diketahui, Jessie adalah salah satu pelamar di kantor Jeff. Detik itu juga Jeff memutuskan bahwa Jessielah sekretarisnya yang baru.

Esok hari, Jeff memanggil semua karyawan dan calon karyawan yang ia temui di luar. Mereka bingung kenapa mereka dipanggil. “Saya tahu bahwa saya hanya menilai kalian di kantor, tapi saya benar-benar ingin melihat tingkah laku kalian diluar kantor. Dan, itu sungguh membuat motivasi saya luntur.”

“Kalian ingat seorang pengemis yang ada di luar kemarin?”, Jeff melanjutkan,”Sayalah pengemis itu. Saya menyamar untuk menilai kalian.” Semua terkejut dan seakan tidak percaya. “Kata kata kalian pada pengemis itu sungguh kata kata yang di luar kehidupan manusia. Pedih. Kejam. Kalian hanya menilai seseorang dari penampilannya.”

“Lalu, bagaimana dengan kami?”, seseorang menyahut. “Bagaimana dengan kamu? Sudah jelas, bagi karyawan, kalian semua dipecat. Harap bereskan barang-barang kalian dari sini. Untuk calon karyawan, semua tidak diterima, kecuali Jessie. Dialah satu-satunya orang baik yang saya temui kemarin. Penampilannya memang tidak cantik, tapi hatinya cantik.”

Inspirasi:

Kawan, hampir semua dari kita melihat seseorang dari penampilan luarnya. Kita lebih memilih bergaul dengan seseorang yang gaya hidupnya sama dengan kita. Padahal, sejak kecil kita mengetahui bahwa itu adalah perbuatan yang tidak layak.

Mulai sekarang kita harus menilai seseorang dari tingkah lakunya. Tingkah laku menjadi pencerminan dari apa yang tertanam di dalam hati seseorang.